Tutorial Blog

Senin, 16 Juli 2012

Sinopsis Girl X Girl Part 2 ~ End


Yun mi meminta Seri untuk berjanji tidak mengambil mengambil uang dari orang2, seri berjanji padanya dan mereka melanjutkan perjalanan dengan gembira

Seri mengerjakan soal dengan serius diperpustakaan, setelah selesai mengerjakan yun mi memeriksa jawabannya dan tidak disangka2 jawabannya benar, seri sangat senang ia dapat mengerjakan soal dengan benar dan semangat untuk melanjutkan menjawab soal yang lain
 
teman satu genk seri datang dan beralasan ada masalah yang berhubungan dengan mawar hitam. Seri bersiap untuk pergi, yun mi berniat ikut tapi seri yang khawatir dan memintanya untuk menunggunya. Yun mi ditinggalkannya diperpustakaan 
 

Diluar seri langsung bertanya pada temannya dimana mereka?tapi temannya ternyata membohonginya dan berkata Hari ini adalah hari klub malam. Kau tak boleh diam di perpustakaan di malam sabtu”

Seri mengatakan ia mau melanjutkan belajarnya, temannya tidak suka seri berubah tidak seperti dulu “Sampai kapan kau akan seperti ini?Kukira kau ingin mengubah Yun mi sebagai pembalasan dendammu akan Ki chan”

Seri beralasan masih banyak yang harus diupayakan. Saat semuanya berhasil Ki chan akan mati kaget. Temannya ingin seri segera kembali pada mereka karena hidup serasa membosankan tanpanya. 

Tanpa diketahui mereka yun mi bersembunyi disana dan mendengar semua percakapan mereka. Yun mi lemas mengetahui kebenarannya
 

Dikamarnya ia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya mencoret2 kertas karena pikirannya kacau. Ia melihat stiker fotonya bersama seri ditempat alat tulisnya “Seri, itu kah alasannya?”
 

Dikelas saat pelajaran yun mi menengok melihat ke arah seri, seri tahu yun mi melihatnya mengingatkan kalau ia memperhatikan pelajaran jadi tidak usah mengawasinya. 
 
Selesai pelajaran seri mengajak yun mi keluar, teman satu genk seri melihatnya dengan tidak senang. 
 
saat mau keluar kelas yun mi melihat kearah ki chan.

Mereka duduk ditepi lapangan dan seri meminta yun mi untuk menerjemahkan karena ia tidak memahami apa yang diajarkan guru.

Yun mi bertanya “Kau suka belajar?”

“Cuma sebuah cara untuk menghabiskan waktu,tak banyak hal lain yang bisa dilakukan” seri melihat yun mi terus melihatnya

“ Seri, jawab dengan jujur” belum selesai bertanya ada seseorang yang mendekati mereka, yun mi yang belum melihat siapa orangnya berteriak “Ada yang aneh di sini?” begitu melihat orang itu ki chan ia kaget

Seri bertanya “Kau mau apa?”

“Apa tadi kau mau bicara denganku?”

Seri bingung “Siapa? Aku?” ki chan menatap yun mi tapi yun mi menggeleng

Ki chan mengatakan kalau teman seri yang memberitahunya, seri melihat kearah temannya yang duduk tidak jauh dari mereka, ia berkata “Tak ada seorangpun yang memanggilmu, jadi balik sana”

Ki chan berbalik pergi tapi yun mi memanggilnya dan tanpa basa basi ia berkata “Kau mau jalan denganku?”

Seri tidak mengerti yang dilakukan yun mi “Apa yang sedang kau lakukan?”

Yun mi tetap meminta jawaban ki chan “Aku sudah berubah seperti keinginanmu”

Seri mencoba menghalangi yun mi “Maaf, pasti gara-gara waktu itu. Jangan pedulikan dia. Sampai nanti”

“Biarkan dia menjawab. Apakah kau mau jalan denganku?

“Oke, baiklah” jawab ki chan
 

Seri dan yun mi kaget “Apa?”

“Kau berpikir dulu sebelum mengatakannya”ujar ki chan lalu pergi 

Seri pura2 senang “Selamat. Kulihat kalau rencanaku berhasil”

“Kau tidak keberatan? Sungguh?”

“Tidak lah, hubunganku sudah berakhir. Sudah kubilang waktu itu aku cuma ingin bersenang-senang”
 

“Aku tahu kalau kau menyukainya. Aku akan mengabaikan dia. Kau boleh pergi jalan dengannya”

Seri mulai emosi “Yun mi, kau ini bicara apa?Aku tidak suka memungut milik orang lain”

“Cukup. Aku tahu kenapa kau ingin belajar bersamaku.Yang terpenting adalah...”

“ Tutup mulut” seri marah dan mau memukulkan buku tapi ditahannya, ia lalu pergi membuang bukunya dan kembali pada teman2nya dulu yang sudah menunggunya

Ditempat bimbel yun mi melihat meja seri yang kosong. Seri saat itu berjalan2 sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan karena biasanya ia belajar bersama yun mi
 

Seri bersama genkNya sedang berkumpul, yun mi menemui seri untuk memberikan bukunya tapi seri memberikan buku itu pada temannya yang tentu saja buku itu berakhir ditempat sampah

Seri memintanya untuk pergi. Yun mi berkata “Jangan lakukan ini padaku”

“Bukankah kau sedang dengan Kichan?”

“Ada hal yang harus kau dengar, Ki-chan tidak berarti bagiku. Kami cuma berteman”
 

“Hal yang harus kudengar! Kenapa kau mengatakan itu padaku? Apa kau sungguh percaya kalau kita berteman? Pulanglah sana, moodku sedang tidak bagus”

Yun mi meminta seri dengan muka memelas, seri tidak tahan dan meminta teman2nya mengledah yun mi     

Teman2nya menggledah tas yun mi dan mengambil uangnya, temannya mengajak untuk karaoke sebelum pergi seri berterima kasih untuk uangnya

 “Uang itu...Begitu caramu mengajariku. Kuharap kau tidak di sana waktu aku berbalik” ujar yun mi

Dalam perjalanan pulang yun mi yang sedang sedih bertemu dengan anak yang dulu diselamatkan seri saat dipalak, anak itu mendekati yun mi untuk meminta pertolongannya. Yun mi menyuruhnya untuk pulang

Sekelompok siswa tadi marah dengan yun mi, apa dia tidak takut sendirian?

“Buat apa aku takut? Apa kau akan memukuliku? Kalau begitu lakukan! Ayo, pukuli aku”

Siswa tadi malah takut dengan yun mi, kemudian ketua mereka datang melihat pengikutnya sedang ribut dengan yun mi, ia tahu dia temannya seri. Ia mendekati yun mi dan bertanya dimana seri?

“Siapa kau”

“Aku adalah aku.Tidakkah seragammu agak sedikit panjang?”

“Apa pedulimu soal pakaianku?”

“Oh, aku takut. Si jenius sudah lenyap. Kau bicara padaku keras sekali”

Yun mi mengajaknya berkelahi, tapi saat itu ketua genk dari kelompok mawar hitam yang mau berkelahi dengannya sedang mengalami gangguan pencernaan, karena ia tidak dapat menahan untuk ke toilet jadi ia melepaskan yun mi kali ini. mereka berbalik pergi tapi ketua tadi memberitahu anak buahnya “Lihat saja besok. Dia bakalan tahu. Aku akan memanggil anak-anak. Dia bakal tahu rasa”

Dikamarnya yun mi menangis, mengingat persahabatannya dengan seri sudah berakhir

Saat disekolah yun mi berpapasan dengan seri juga saling acuh seperti tidak saling mengenal.

Anak buah mawar hitam  menunggu yun mi didepan sekolahnya, saat melihat yun mi ia mencoba mengikuti 
 
tapi seri melihatnya dan merasa ada yang tidak beres, ia memanggil anak itu “Sedang apa kau di sini?Kau kemari mencariku?” anak itu malah senyum2 “Jangan cengengesan!!”

Selanjutnya anak itu sudah mendapat stempel diwajahnya, ia menelfon kelompoknya “Halo? Aku sudah menemukannya. Kita ke sana sekarang”

Seri mengajak teman2nya untuk bertemu dengan kelompok mawar hitam

“Kalau mereka tidak menyerang kita, kenapa kita harus menghadapi mereka?”

“Kita harus menghancurkan Mawar Hitam kalau tidak mereka akan semakin belagu”

“Bukan karena Yun-mi...”

“Kalau kau takut, tak usah ikut”

“Aku tidak takut, kalau memang demi dirimu. Siap?”

Dijalan ia melihat ki chan, ia menyiapkan mentalnya dulu sebelum bicara dengan  ki chan
 
“Hubunganmu dengan Yun-mi berjalan baik?”

“Kurasa begitu”

“Jaga dia baik-baik. Kichan. Antar Yun-mi ke rumahnya sepulang sekolah. Bilang padanya agar tidak pergi keluar hari ini. Tolong jangan bilang kalau aku mengatakan itu padamu”

“Kenapa?”

“Karena dia dalam bahaya”

Yun mi keluar dari tempat bimbel, ia terkejut melihat ki chan menunggunya.

Sementara itu genk mawar hitam sedang menunggu kedatangan yun mi tapi yang datang malah genknya seri

“Apa maumu, Seri”

“Aku dengar kabar kalau kau bikin ulah. Aku takkan membiarkannya”

“Jadi kau mengajak berkelahi”

“Meskipun sudah kuhajar, kau belum jera juga Hari ini akan jadi pertarungan terakhir kita”

“Aku cuma ingin sedikit bersenang-senang dan harga yang harus kubayar mahal juga. Anak-anak, perubahan rencana” sekelompok anak2 yang lain keluar dari belakang, teman2 seri mulai ketakutan.

Ketua mawar hitam memberikan pilihan pada mereka “Siapapun yang mau pergi, akan kubiarkan. Aku akan hitung sampai 10. Satu...” satu teman seri berlari pergi “Dua...” satu lagi pergi dengan ketakutan “Tiga...”teman yang terakhir juga pergi sekarang tinggal seri sendirian

“Kau tidak mau pergi?”

“Aku mau membuktikan 17 lawan 1” Seri siap bertarung

yun mi bicara dengan kichan “Ngomong-ngomong Seri tidak melakukan itu.Aku selalu percaya kalau dia adalah teman baik. Dan aku minta maaf, sudah mengajakmu jalan. Kuharap kau memahaminya. Aku benar-benar minta maaf”

kichan memberitahu yun mi kalau sebelumnya seri berpesan padanya untuk tidak memberitahunya kalau dia sedang dalam bahaya, sekarang seri dalam bahaya

 yun mi kaget dan langsung mencari keberadaan seri, ia membonceng hee jong yang tidak jauh dari tempatnya untuk membantunya mencari keberadaan seri.

Dijalan hee jong diledek teman2nya sesama pengantar makanan, lewat teman2 hee jong dari satu orang ke orang2 lainnya mereka mengetahui keberadaan seri. Yun mi meminta bantuan teman hee jong untuk mengumpulkan semua teman2 hee jong dan memanggil semua yang ada dengan telfon. Setiap orang menelfon temannya untuk membantu dan terkumpul banyak
 

Ditempat perkelahian seri belum tumbang, ia tetap bertahan

Ketua mawar hitam sudah kelelahan “kau memang tangguh”

“Kita belum selesai. Majulah” seri belum menyerah

“Berlututlah, mungkin aku akan memaafkanmu”ketua tadi mengambil pemukul baseball tapi seri tidak takut dan malah mengacungkan jari tengahnya

“Kulihat kau belum mengerti juga. Jangan mati, aku tak mau jadi pembunuh”

“Aku akan baik-baik saja” ketua mawar hitam hendak memukul seri tapi terhenti saat lampu kendaraan menyorotnya

Yun mi datang “Oi!...Hentikan”

“Siapa kalian?”

“Seseorang yang menginginkan hidup damai. Tapi mereka tak mengizinkannya. Karena itu aku takkan mundur”

“Siapa kau?”

“Aku adalah aku. Diam dan bertarunglah” ketua mawar hitam mengangkat pemukulnya tapi dari jauh kichan melemparkan bola baseball dan mengenai tangan ketua genk sampai pemukulnya jatuh

Kelompok mawar hitam melihat orang2 yang dibawa yun mi dan mulai menciut nyalinya, mereka lari karena tahu tidak akan menang 

Yun mi melihat ke belakang dengan mengacungkan jempolnya
 
semua yang ada disana ditelfon pelanggannya untuk mengantarkan makanan dan mereka pargi untuk melanjutkan mengantar makanan

Yun mi membantu seri untuk jalan “Kenapa kau datang?”

“Hadapi lawan kita, setia pada teman kita”

“Siapa orang-orang ini?” Tanya seri

“Hanya lewat telpon dan mereka semua datang, Aku mempelajarinya darimu. Bangunlah. Sakit kah?”

“ Aku baik-baik saja”

Seri melihat ki chan dari kejauhan “Apa yang akan kau lakukan dengannya?”

“Kaulah yang harus kita kuatirkan. Lihatlah wajahmu. Ayo. Pelan-pelan”
 

Apakah kisah masa remaja kita berakhir di sini? Tidak. Segera, kita melihat Yun-mi tersenyum kembali karena berhasil mendapatkan posisi pertama seperti sebelumnya
 
yun mi tetap menjadi tutor untuk teman2nya dan sekarang teman belajarnya bertambah satu yaitu kichan. Seri selalu bersama dengan yun mi, bahkan seri mendapat tugas untuk mengantar yun mi setiap berangkat bimbel

~~Tak ada yang tahu sampai kapan persahabatan ini akan terjalin. Yang pasti adalah bahwa mereka tulus dan itulah kenapa mereka bahagia~~

1 komentar:

  1. buang masa aja...nobody read it .. haha
    btw , great !

    BalasHapus